Minggu, 30 Agustus 2015

Spiritualisme Pendakian,(Sebagai Renungan)

mt.talang
#happy people is not a great man in every way, but one that can fint simple things in life and give thanks diligent.
Jika anda seorang pendaki muslim, sungguh sungguh seorang muslim. Kira kira apa yang akan anda rasakan ketika pada sebuah perjalanan pendakian gunung yang anda lakukan, disebuah pos atau di sebuah perhentian yang hening dan sepi, anda menjumpai seorang pendaki, ataupun beberapa orang yang sedang melaksanakan sholat dengan khusyu’ dan khidmat..?.Yakinnya adalah perasaan haru, indah dan damai yang merasuk ke dalam relung kalbu anda, perasaan salut, kagum pada orang yang melaksanakan sholat, walaupun itu adalah kewajiban bagi setiap muslim pada hakikatnya. 

Apa yang kita rasakan pada moment itu sungguh berbeda, jika dibandingkan dengan sewaktu kita menemui seseorang atau sekelompok orang sedang sholat di masjid atau di langgar. Mengapa ini bisa terjadi ?, bukankah mereka sama sama sholat, sama sama ruku’ dan sujud ke haribaan Allah Yang Maha Perkasa, sama sama menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. 

Moment inilah, perasaan semacam inilah, dan suasana seperti inilah yang ingin saya sebutkan sebagai sebuah spiritualitas pendakian, ketika kita menemukan diri kita sangat kecil, laksana sebuah titik dalam lautan tinta, kemudian memunculkan kerinduan Ilahiah kepada Sang Khalik, kerinduan kepada Allah Sang Maha Pencipta langit dan bumi.  Dan tentunya kerinduan inipun akan menggiring kita pada sebuah makna pendakian secara sempurna, bukan hanya sebagai perjalanan menuju titik tertinggi dari sebuah gunung, bukan hanya sebagai ajang reuni dan canda tawa bersama teman, namun memberi pengertian yang lebih dalam lagi, yaitu sebagai sebuah perjalanan ta’aruf kepada Sang pemilik alam raya.

Jika ditilik dari tujuan sebuah perjalanan pendakian gunung, maka semestinya sebagai seorang muslim, niat kita letakkan pada dasar setiap kegiatan, termasuk juga pendakian gunung ini. Memang ada banyak sekali alasan mengapa seseorang melakukan sebuah perjalanan pendakian, dari yang sekedar hobi dan kesenangan, life style, refreshing, liburan, hingga yang sekedar untuk hura hura. Niat menjadikan kita berbeda secara makna, walaupun dari sisi teknis pelaksanaanya sama. Dan niat ini juga yang menjadikan apakah perjalanan pendakian yang kita lakukan ini bernilai ibadah atau hanya sebuah perjalanan hura hura semata.

Sekarang coba kita ambil renungan tentang pristiwa sebuah kematian di gunung, seperti yang terjadi pada Soe Hok Gie dan Idnan Lubis di Semeru, seperti pada tragedi Everest 1996 yang merenggut nyawa 8 orang pendaki dalam 1 hari, yang dua korbannya adalah guide gunung kelas dunia, Scott Fischer dan Rob Hall. Tragedi itu digambarkan  dengan apik dalam film Into Thin Air, berdasarkan cerita salah satu tokoh yang selamat dalam pristiwa tersebut yaitu John Krakauer. Kemudian ada dua orang legenda dari Indonesia, Norman Edwin dan Didiek Syamsu yang tewas saat mencoba meraih puncak Aconcagua di di Andes. Dan di Indonesia saja, Mahameru, Rinjani, Merapi, Cartensz, Leuser, hingga Latimojong di Sulawesi sudah ada puluhan nama pendaki yang berakhir kisah hidupnya digunung gunung tersebut. Lalu jika kita ingin meneliti lebih banyak lagi, maka sudah ada ribuan orang yang telah meregang nyawa dalam perjalanan pendakian gunung di seantero planet ini.

 Tak perduli seberapa hebat anda  mendaki, dan seberapa bagus peralatan anda,  ketika kematian datang menjemput di gunung, anda hanya sesosok mayat tak berdaya.


 Dan kematian, seperti yang kita fahami juga dalam agama islam, bukan sebuah akhir dari perjalanan seorang makhluk hidup bernama manusia. Akan ada kehidupan setelah kematian, dan kehidupan yang ini hanya bisa kita mengerti dan kita kaji dengan iman. Bagi beberapa keyakinan diluar islam, pemahaman kematian hanya dibatasi pada tidak berfungsinya lagi seluruh organ organ seseorang atau mahluk hidup, dan jika sudah begini, maka semuanya berakhir, tidak ada lagi cerita lanjutan, manusia dinyatakan tamat jika sudah pada kondisi ini.

Sedangkan dalam islam, jika seseorang meninggal dunia, maka hal ini bukanlah akhir “hidupnya”. Kehidupan jiwanya akan terus berlanjut dalam alam barzakh atau alam kubur, kemudian di alam akhirat. Dan suasana di alam tersebut 100% bergantung kepada bagaimana seseorang yang telah meninggal secara lahiriah itu, menjalani kehidupannya di dunia ini, yang beriman, baik dan  beramal shaleh tentunya akan memperoleh kenikmatan, sementara yang tidak beriman, pendosa dan jahil juga akan memperoleh ganjarannya secara setimpal.

Ada tiga rahasia besar tentang kematian yang hanya Allah SWT sajalah yang tahu, yang pertama adalah kapan kematian akan menjumpai kita, yang kedua adalah dimana kita akan mati, dan yang ketiga adalah bagaimana caranya kita mati. Ketiga pertanyaan ini adalah rahasia abadi sepanjang masa. Namun, yang harus kita lakukan bukanlah mencari jawaban pertanyaan itu, karena jawabannya pun tidak akan pernah kita temui. Yang harus kita lakukan adalah preparing atau mempersiapkan diri menghadapinya, terlebih menghadapi kehidupan setelah kematian itu.

Hakikat spiritualitas pendakian gunung tercermin jelas dalam ucapan Kareem Nasher, salah seorang pendaki muslim,  anggota rescuer  mencari pendaki yang hilang terjebak badai avalance di gunung tersulit di dunia K2, dalam film fenomenal Vertical Limit.

“ Kematian tidaklah penting temanku.., apa yang kita lakukan sebelum kita mati itulah yang terpenting...” 

Kurang lebih demikianlah kalimat Kareem Nasher waktu itu, ketika rekan rescuernya mengejeknya saat ia melaksanakan sholat di jalur punggungan bersalju yang mereka tempuh. 

Bagi para pendaki gunung dan penikmat film, akhir ceritanya sudah kita hapal bersama bahwa Kareem Nasher dan rekannya itu juga tewas, karena kecelakaan yang disebabkan oleh ledakan tabung nitro yang mereka bawa bereaksi dengan panas matahari. 


Tokoh Kareem Nasher pada film Vertical Limit


Pada alur cerita film Vertical Limit, penokohan Kareem Nasher lah yang paling membekas di ingatan saya, walaupun ia tampil hanya di beberapa adegan saja. Bukan Tom, Wick atau yang lainnya yang menjadi tokoh utama. Dan menurut saya beginilah seharusnya seorang pendaki itu, khususnya yang beragama islam. 

Pendiri Palang Merah Internasional ( PMI ), Henry Dunant mengatakan “ sebuah negara atau bangsa tidak perlu khawatir kekurangan pemimpin, jika anak mudanya masih suka bertualang dan mendaki gunung..”. Memang demikian semestinya, ketika seseorang suka bertualang dan mendaki gunung, jiwa kepemimpinannya terasah dan terbentuk secara bertahap, saya juga merasa hal itu terjadi pada diri saya pribadi. Namun yang menjadi pertanyaan adalah pendakian dan petualangan seperti apa yang dapat mendidik seseorang menuju kepemimpinan dan seorang pribadi yang tangguh ?.

Mungkin kita semua pernah mendengar kisah Nando Parrado dalam Alive atau Miracle in Andes, atau kisah tragis dan mengharukan Joe Simpson dalam Touching the Void, dan yang paling anyar di filmkan adalah kisah Aron Ralston’s dalam film 127 hours. Jika kita mencermati latar belakang beberapa tokoh dalam film kisah nyata tersebut, maka semuanya sama. Bahwa tokoh utama yang menjadi pencerita, pada mulanya adalah sosok yang nakal, bandel dan asal sebelum mereka memperoleh pengalaman yang mengubah hidup mereka 180 , setelah memperoleh pengalaman “pahit dan menyakitkan “ dalam petualangan yang banyak merenggut kebahagiaan mereka sebelumnya, barulah mereka berubah menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, tangguh, optimis dan kuat dalam kehidupan sehari harinya.

Namun kita tidak perlu bercita cita untuk memperoleh pengalaman serupa yang akan mengubah hidup kita, proses menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, optimis dan kuat secara mental dapat kita pelajari tanpa harus memotong tangan seperti Aron Ralston’s, tanpa harus memakan mayat teman sendiri seperti Nando Parrado, juga tanpa harus merayap sejauh hampir tiga kilometer dengan kaki patah seperti yang Joe Simpson lakukan dalam Touching the Void. 

Proses menjadi pribadi yang unggul itu, salah satunya caranya dapat kita pelajari dengan melakukan pendakian gunung seperti hobi kita selama ini. Hanya saja, seperti yang telah kita bicarakan di awal bahwa niatnya juga harus di perbaharui, bukan hanya sebagai sekedar olahraga petualangan, liburan dan refreshing semata, namun juga menjadi sebuah metode pembelajaran kita untuk mengenal alam, diri kita sendiri, dan tentunya untuk lebih mengenal Allah Yang Maha Tinggi. 


Pendakian gunung yang “ lebih dari sekedar mendaki ”, dapat menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri dan bermakrifat kepada Allah SWT.


Orang akan kesulitan untuk menemukan dirinya sendiri dalam pendakian gunung jika ia mendaki dengan hura hura, kesombongan, egoisme, gengsi dan sikap masa bodoh. Apatah lagi jika pendakian nya di warnai dengan minuman keras, konsumsi barang haram dan perbuatan buruk lainnya, adalah omong kosong tingkat tinggi jika ia mengatakan mencintai alam namun ia melakukan hal tersebut. Karena pada hakikatnya usaha  mencintai alam bermuara pada mengenal dan mencintai sang pemilik alam, yaitu Allah SWT. Agak sulit rasanya kita akan mendapatkan nuansa yang akan membawa perasaan kita pada perenungan tentang alam raya jika saat melakukan pendakian kita dalam sorak sorai dan gemuruh hiruk pikuk yang melenakan.

Rasullullah Muhammad SAW pun mendapatkan wahyu pertama dari sisi Allah SWT melalui malaikat Jibril, juga sebelumnya telah melalui perenungan yang dalam tentang konsep penciptaan alam semesta, seperti yang juga yang dilakukan oleh nabi Ibrahim AS. Baginda Rasullullah ber tahannuts di gua Hira’ sekian lama sebelum Allah SWT mengutus malaikat Jibril AS untuk menyampaikan wahyu pertama-Nya.

Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang  Menciptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Bacalah, Dan Tuhan-mulah Yang Maha Mulia
Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam ( pena )
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya...
( Al- qur’an, Al’alaq, 1 – 5 )

Dan pengertian Iqra’ : Bacalah,  pada ayat diatas bukanlah semata mata membaca seperti pengertian harfiah yang kita fahami, namun membaca yang dimaksud adalah juga mencakup, melihat, memperhatikan , mendengar, merasakan, mengamati, memikirkan dan merenungi jagad raya ciptaan Allah Sang Khalik. Kita diminta oleh Allah SWT untuk merenungi kejadian alam semesta ini, bagaimana bumi dihamparkan, gunung di tegakkan, dan langit ditinggikan, agar kesemuanya ini  membawa kita pada bentuk kesadaran tentang betapa Maha Perkasanya Allah dan Maha Agungnya Allah. Dengan kesadaran semacam ini, kesombongan dan keangkuhan kita sebagai manusia yang merasa hebat dan merasa kuat akan dapat segera dikikis.


Gunung gunung juga adalah ayat ayat Allah SWT yang harus kita “baca”.


Cobalah ketika kita sedang berdiri di puncak Mahameru, Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro atau di puncak manapun, tengoklah ke bawah, ke bentangan muka bumi yang seperti tak berujung di bawah sana, adakah kita melihat sosok camat, bupati, gubernur, presiden, raja, diktator atau siapapun mereka  yang berkuasa itu..? Tidak kan, istana mereka pun tak kelihatan. Lalu dengan melihat betapa kecilnya seorang manusia, bahkan presiden dan raja sekalipun, lantas mau kita letakkan dimana kesombongan dan keangkuhan yang selama ini bercokol dihati kita..? 

Saya secara pribadi lebih suka mendaki gunung secara solo, tentunya untuk gunung yang ketegorinya aman didaki secara solo. Salah satu alasan terbesar saya suka mendaki gunung secara solo adalah suasana yang diperoleh saat melakukan aktifitas tersebut, bagaimana rasa takut, khawatir, kecil, tak berdaya selalu menjadi motivasi untuk membuat langkah tetap bergerak. Semua ketakutan dan rasa terberdaya membuat saya merasa sangat kecil saat melangkah di punggungan gunung dan tebing tebingnya, dan perasaan kecil itu otomatis membuat saya menyandarkan diri pada kekuatan yang lebih besar, dan kemana lagi kita mencari kekuatan yang lebih besar kecuali kepada Allah SWT, hanya Allah lah Pemilik segala kuasa dan kekuatan.

Kegiatan mendaki gunung jika di lakukan dengan penuh penghayatan sebagai salah satu wujud Iqra’kita kepada ayat ayat Allah SWT, akan sangat berdampak pada pembentukan karakter manusia unggul yang pantang menyerah, berjiwa besar dan tangguh. Karena itu marilah mulai sekarang, selain sebagai ajang petualangan dan liburan, kegiatan pendakian yang kita lakukan,  juga kita niatkan sebagai sebuah kesempatan untuk bermuhasabah, melihat kembali kedalam diri kita sendiri, sudah seberapa bermanfaatkah kita untuk lingkungan dan alam, mengkoreksi langkah langkah yang telah kita ambil selama ini, sudah cukup baikkah, atau belum.

 Dan ketika kita semakin sering melakukan pendakian dengan niat dan tujuan demikian, maka bahkan tanpa kita sadari sekalipun, perlahan lahan, keheningan dan kesunyian pegunungan mengantarkan kita kian dekat dengan kerinduan kepada Sang Khalik, Allah SWT, Tuhan Sang Pemilik Jagad Semesta.

***


Rabu, 30 Oktober 2013

:: Global Warming & Akibatnya terhadap kelanjutan bumi::



 
 

 
Dunia saat ini dihantui oleh isu global warming yang dalam waktu tidak lebih dari seabad akan menunjukkan akibatnya dan berpotensi memporak-porandakan peradaban manusia. Bencana-bencana yang dipicu karena ketidakstabilan iklim mulai banyak menelan korban yang tidak sedikit. Meski hanya berupa studi-studi atau prediksi-prediksi, ada baiknya kita mewaspadai peringatan ini.

1. Great Barrier Reef Lenyap dalam 20 Tahun.
Naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The Times: "Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Sekali karbon dioksida (CO2) menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini sudah kritis dan beginilah kenyataanya."
source: http://www.timesonline.co. uk/tol/news/environment/ar ticle6652866.ece

2. Hutan Amazon Akan Berubah Menjadi Gurun.
Memiliki jutaan spesies dan cadangan 1/5 air bersih dunia, hutan Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia. Tapi pemanasan global dan penggundulan hutan membalikkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan merubah 30-60 persen hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi-proyeksi menunjukkan hutan ini bisa lenyap menjelang tahun 2050.
source: http://news.mongabay.com/2 009/0211-amazon.html

3. Gurun Sahara Akan Menghijau.
Para ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun sahara dan wilayah di sekitarnya menghijau akibat makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya sehingga menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini dijelaskan oleh model-model iklim, yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang merubah Sahara menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang lalu.
source: http://news.nationalgeogra phic.com/news/2009/07/0907 31-green-sahara.html

4. Angin Topan Akan Bertiup Lebih Dahsyat.
Belum bisa dijelaskan apakah global warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Tapi ada indikasi-indikasi bahwa global warming akan menciptakan badai-badai berkategori 5 - badai Katrina sendiri berkategori 4 saat menghantam Lousiana. Kekuatan badai dimulai dari adanya air hangat dan model-model ramalan menunjukkan badai di masa depan akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan naiknya temperatur lautan. Global warming juga membuat badai-badai itu lebih destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di wilayah pesisir.
source: http://findarticles.com/p/ articles/mi_m0BUE/is_3_138 /ai_n17210923/?tag=content ;col1

5. London Tenggelam Tahun 2100.
Tidak hanya karang dan pulau-pulau landai yang terancam global warming. Faktanya sebuah ancaman besar juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota-kota dunia termasuk London dan New York bisa saja lenyap tenggelam menjelang akhir abad ini, menurut penelitian yang menyebutkan global warming akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya. London termasuk kota besar yang beresiko tinggi seperti digambarkan dalam sebuah film tahun 2007 berjudul "Flood". Menurut para ahli kota ini akan tenggelam tidak sampai 100 tahun lagi.
source: http://www.timesonline.co. uk/tol/news/uk/article6948 19.ece

6. Hewan-hewan yang Menyusut.
Studi baru menyebutkan bahwa bahwa spesies-spesies hewan mengalami penyusutan rata-rata hingga 50 persen dari massa tubuhnya dalm 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba-domba itu tidak menambah berat badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya. Faktor seperti ini dapat juga mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu rantai-rantai makanan, dimana predator di puncak rantai makanan yang paling terpengaruhi karena menyusutnya mangsa.
source: http://www.telegraph.co.uk /earth/environment/climate change/5722145/Climate-cha nge-makes-sheep-shrink.htm l

7. Kepulauan Indonesia Kehilangan Ribuan Pulaunya.
Akibat global warming, sedikitnya 2000 pulau kecil di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang sebelum yahun 2030 danhal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain yang merusak lingkungan. Indonesia hingga saat ini telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.500 pulau-pulau di wilayahnya.
source: http://carbon-based-ghg.bl ogspot.com/2007/11/ministe r-says-24-indonesian-islan ds.html

8. Global Warming Bisa Memicu Terorisme.
Global warming bisa menciptakan kondisi ketidakstabilan di negara-negara miskin, sehingga memicu terjadinya migrasi dan menjadi tempat subur berkembangnya terorisme. Kondisi negara yang tidak stabil akibat iklim yang keras dan tidak menentu menyebabkan banyak orang meninggalkan negaranya dan karena tekanan beberapa di antaranya bisa melakukan tindak terorisme. Belum lagi masalah akibat penolakan dari negara yang didatangi para imigran ini.
source: http://www.cnn.com/2008/PO LITICS/06/25/climate.chang e.security/index.html

9. Mencairnya Pegunungan Alpen.
Tahun-tahun belakangan ini terlihat pengurangan intensitas salju di wilayah-wilayah rendah, menyusutnya volume glacier (sungai es), dan juga meningkatnya cairnya wilayah es beku. Hal ini berdampak langsung pada aktivitas turisme di musim dingin. Diprediksi glacier-glacier itu akan hilang antara tahun 2030 dan 2050. Itali dan Swiss telah memutuskan untuk menggambar ulang batas-batas wilayah mereka akibat berkurangnya glacier-glacier di Alpine dan menyapu tanda batas-batas wilayah dua negara itu.
source: http://www.smart-traveller .co.uk/global-warming-thre atens-holiday-hotspots

10. Tenggelamnya Kepulauan Maldiva.
Wilayah kepulauan rendah dan flat yang dikelilingi lautan diprediksi akan ditenggelamkan oleh lautan yang mengelilinginya itu. Hal ini merupakan berita buruk bagi para penghuninya dan juga bagi dunia pariwisata yang mengandalkan pantai-pantai berpasir putih dengan air hangatnya. Para peneliti memberi waktu tidak lebih dari seratus tahun sebelum kepulauan ini bebar-benar lenyap ditelan samudera.
source: http://www.spiegel.de/inte rnational/0,1518,341669,00.html
 

:: 10 TIP DALAM KESELAMATAN GEMPA BUMI ::









Oleh Doug Copp
Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI)

1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.

2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya

3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.

4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur.
Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.

6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal.
Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!

7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan.
Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.

9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.

10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.

PENGALAMAN
Saya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama 2 tahun.

Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia sejak tahun 1985.

Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan metode bertahan hidup yang saya buat.

PERCOBAAN
Kami meruntuhkan sebuah sekolah dan rumah dengan 20 boneka di dalamnya. 10 boneka "menunduk dan berlindung" dan 10 lainnya menggunakan metode bertahan hidup "segitiga kehidupan". Setelah simulasi gempa, kami merangkak ke dalam puing-puing dan masuk ke dalam bangunan untuk membuat dukumentasi film mengenai hasilnya. Film itu menunjukkan bahwa mereka yang menunduk dan berlindung tidak dapat bertahan hidup dan mereka yang menggunakan metode saya "segitiga kehidupan" bertahan hidup 100%. Film ini telah dilihat oleh jutaan orang melalui televisi di Turki dan sebagian Eropa, dan disaksikan pada program televisi di USA, Canada dan Amerika Latin.

FAKTA
Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di Mexico City pada gempa bumi tahun 1985. Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing. Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong.
Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah sesuatu.

TEORI SEGITIGA KEHIDUPAN
Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya. Ruangan kosong ini lah yang saya sebut "segitiga kehidupan". Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk. Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka.

AMATI
Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah "segitiga kehidupan" yang anda temui. Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.



:: Fotografi Dasar ::








Jika kita memulai belajar fotografi, maka akan ada pertanyaan yang muncul “Harus darimana dan dari bagian mana fotografi itu kita pelajari?..”, maka jawaban yang umum adalah pelajari teknik-teknik dasarnya terlebih dahulu, lalu kemudian praktek dilapangan.
Teknik-teknik dasar pemotretan adalah suatu hal yang harus dikuasai agar dapat menghasilkan foto yang baik. Kriteria foto yang baik sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang, namun ada sebuah kesamaan pendapat yang dapat dijadikan acuan. Foto yang baik memiliki ketajaman gambar (fokus) dan pencahayaan (eksposure) yang tepat.
A. FOKUS
Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.
B. EKSPOSURE
Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).
- Bukaan Diafragma (apperture)
Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22.
Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.
Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
“Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.”
Kecepatan Rana (shutter speed)
- Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)
Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. “Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk”
- Kepekaan Film (ISO)
Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.
Ukuran standar cetak foto:
3R = 8,89 x 12,7 cm = 3,5 x 5 inchi
4R = 10,16 x 15,24 cm = 4 x 6 inchi
5R = 12,7 x 17,78 cm = 5 x 7 inchi
6R = 15,2 × 20,3 cm = 6 × 8 inchi
8R = 20,32 x 25,4 cm = 8 x 10 inchi
S8R = 20,3 × 30,5 cm = 8 x 12 inchi
10R = 25,4 x 30,48 cm = 10 x 12 inchi
S10R = 25,4 × 38,1 cm = 10 × 15 inchi
11R = 27,9 × 35,6 cm = 11 × 14 inchi
S11R = 27,9 × 43,2 mm = 11 × 17 inchi
12R = 30,48 x 39,37 cm = 12 x 15,5 inchi
S12R = 30,5 × 46,5 cm = 12 × 18 inchi
16R = 40,64 x 50,8 cm = 16 x 20 inchi
20R = 50,8 x 60,96 cm = 20 x 24 inchi
24R = 60,96 x 80 cm = 24 x 31,5 inchi
30R = 75 x 100 cm = 30 x 40 inchi
dari berbagai sumber.







tips mendaki bagi pemula






 
Kegiatan mendaki gunung merupakan petualangan yang menantang. Orang akan mempunyai perasaan puas tersendiri bila sampai di puncak gunung dan melihat keindahan kawah gunung dari jarak dekat. Berikut tips mendaki gunung:

=Tips Umum :

- Pastikan kamu memberi tahu orang lain sebelum pergi. Kemana dan kapan rencananya kamu akan balik. Kalau ada apa-apa mereka akan tau dan memberi info ke pihak yg berwenang.
- Persiapkan dirimu sebaik mungkin. Kamu harus tahu peta geografis gunung yg akan kamu daki. Hewan dan tumbuhan apa aja yg ada disana. Pokoknya kamu harus mempeajari lingkungan disekitar gunung itu sehingga kamu tahu bekal dan alat apa aja yg mesti kamu bawa.
- Gunakan instingmu. Kalo tersesat sebelum melanjutkan perjalanan ingat baik-2 arah perjalananmu. Kalu capek istirahat. Kalau lapar cari sesuatu yg bisa dimakan.
- Berharap keberuntungan. Kalau kamu baca kisah-kisah survival orang-orang terkenal, mereka biasanya memaksa diri mereka ke batas yg tk terduga. Jangan pesimis dengan kemampuanmu untuk bertahan.
- Di gunung dg hutan yg lebat sulit bagi kamu mengira-ngira arah tujuanmu. Panjatlah pohon setinggi mungkin agar bisa melihat pemandangan di kejauhan. Kalau ada bagian hutan yg terlihat lebih rendah dari sekitarnya biasanya di disitu ada sungai atau desa setempat.
- Di gunung kamu jangan asal berjalan seperti lagi jalan-jalan di mall. Lihat sekelilingmu. Tersandung batu atau memegang dahan pohon yg salah bisa membuatmu terluka.
- Di gunung jangan buang-buang tenaga berburu binatang. Banyak jenis tanaman yg bisa kamu makan. Maka persiapan seperti poin diatas sangatlah penting.
- Dahan dan pohon yg tumbang adalah pembunuh nomer satu di hutan. Maka dirikanlah kemah di tempat yg terbuka.

=Pilih Barang Yang Dapat Berfungsi Ganda=

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki gunung selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa. Contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di keril.

=Matras=

Sebisa mungkin matras disimpan di dalam keril jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki gunung yang lebih senang mengikatkan matras di luar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

=Kantung Plastik=

Selalu siapkan kantung plastik di dalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun gunung, baju basah dan lain sebagainya.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang-barang di dalam keril anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

=Menyimpan Pakaian=

Jika anda meragukan keril yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda di dalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih

=Menyimpan Makanan=

Pada gunung-gunung tertentu (misalnya gunung Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan ke dalam keril, karena monyet-monyet di dekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

=Menyimpan Korek Api Batangan=

Simpan korek api batangan anda di dalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

=Packing Barang / Menyusun Barang Di Ransel=

Selalu simpan barang yang paling berat di posisi atas, gunanya agar pada saat keril digunakan, beban terberat berada di pundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung maupun saat turun nantinya.

dari berbagai sumber.:

Rabu, 23 Oktober 2013

Gunung Talamau 2986 Mdpl

lokasi camp terakhir sebelum menuju  puncak gunung talamau 2986 Mdpl.

lokasi camp pertama pendakian gunung talamau.

lokasi camp ke 2 gunung talamau

lokasi camp k 3 gunung talamau

lokasi camp bumi sarasah.

lokasi camp  k4 gunung talamau.

puncak gunung talamau di ambil dari tepi telaga.

telaga yang terlihat dari puncak gunung talamau.

Gunung Talamau atau juga disebut Gunung Ophir adalah Gunung tertinggi di sumatra barat yang terletak di Kabupaten pesaman barat, berdampingan dengan Gunung pasaman. Gunung ini memiliki ketinggian 2,986 meter dan termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif.
Di bawah puncak gunung pada ketinggian sekitar 2.750 m, terdapat 13 telaga. Nama-nama telaga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk disekitar Gunung Talamau.
  • Talago Biru.
  • Talago Buluah Parindu.
  • Talago Cindua Mato.
  • Talago Imbang Langik.
  • Talago Lumuik.
  • Talago Mandeh Rubiah.
  • Talago Puti Bungsu.
  • Talago Puti Sangka Bulan.
  • Talago Rajo Dewa.
  • Talago Satwa.
  • Talago Siuntuang Sudah.
  • Talago Tapian Puti Mambang Surau.
  • Talago Tapian Sutan Bagindo.
Gunung Talamau juga memiliki air terjun dengan ketinggian lebih dari 100 meter, bernama Air Terjun Puti Lenggo Geni.