Hutan mangrove meliputi pohon-pohonan
dan semak yang terdiri dari 12 tumbuhan berbunga (Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lumnitzera, Laguncularia,
Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus) yang termasuk ke dalam 8
famili. Vegetasi hutan mangrove di
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis
tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19
jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1 jenis sikas. Namun demikian hanya terdapat kurang lebih 47
jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove.
Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan
dominan yang termasuk ke dalam empat famili:
Rhizophoraceae (Rhizophora, Bruguiera, Ceriops), Sonneratiaceae (Sonneratia), Avicenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae (Xylocarpus)
(Bengen, 2001).
Mangrove diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok mayor, kelompok minor dan kelompok asosiasi mangrove.
Pengertian masing-masing kelompok tersebut adalah sebagai berikut :
Kelompok mayor
Kelompok mayor
Kelompok ini merupakan vegetasi dominan
dan merupakan komponen yang memperlihatkan karakter morfologi, seperti mangrove
yang memiliki sistem perakaran udara dan mekanisme fisiologi khusus untuk
mengeluarkan garam agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Komponennya
penyusunnya berbeda taksonomi dengan tumbuhan daratan, hanya terjadi di hutan
mangrove serta membentuk tegakan murni, tetapi tidak pernah meluas sampai ke
dalam komunitas daratan.
Di Indonesia, mangrove yang termasuk ke
dalam kelompok ini adalah Rhizopora apiculata, R. mucronata,
Sonneratia alba, Avicennia marina, A. officinalis, Bruguiera gymnorhiza, B.
cylinrica, B. parvifolia, B. sexangula, Ceriops tagal, Kandelia candel,
Xylocarpus granatum, dan X.
moluccensis.
Kelompok minor
(vegetasi marginal) merupakan komponen yang tidak termasuk elemen yang menyolok dari tumbuh-tumbuhan yang mungkin terdapat di sekeliling habitatnya dan yang jarang berbentuk tegakan murni. Jenis-jenis ini biasanya bersekutu dengan mangrove yang tumbuh pada pinggiran yang mengarah ke darat dan terdapat secara musiman pada rawa air tawar, pantai, dataran landai, dan lokasi-lokasi mangrove lain yang marginal. Walaupun jenis ini ada di mangrove, tetapi jenis-jenis ini tidak terbatas pada zona litoral.Jenis-jenis ini yang penting di Indonesia adalah Bruguiera cylindrica, Lumnitzera racemosa, Xylocarpus moluccensis, Intsia bijuga, Nypa fruticans, Ficus retusa, F. microcorpa, Pandanus spp., Calamus erinaceus, Glochidion littorale, Scolopia macrophylla, dan Oncosperma tigillaria.
Kelompok minor
(vegetasi marginal) merupakan komponen yang tidak termasuk elemen yang menyolok dari tumbuh-tumbuhan yang mungkin terdapat di sekeliling habitatnya dan yang jarang berbentuk tegakan murni. Jenis-jenis ini biasanya bersekutu dengan mangrove yang tumbuh pada pinggiran yang mengarah ke darat dan terdapat secara musiman pada rawa air tawar, pantai, dataran landai, dan lokasi-lokasi mangrove lain yang marginal. Walaupun jenis ini ada di mangrove, tetapi jenis-jenis ini tidak terbatas pada zona litoral.Jenis-jenis ini yang penting di Indonesia adalah Bruguiera cylindrica, Lumnitzera racemosa, Xylocarpus moluccensis, Intsia bijuga, Nypa fruticans, Ficus retusa, F. microcorpa, Pandanus spp., Calamus erinaceus, Glochidion littorale, Scolopia macrophylla, dan Oncosperma tigillaria.
-
Asosiasi
mangrove merupakan komponen yang jarang ditemukan spesies yang
tumbuh di dalam komunitas mangrove yang sebenarnya dan kebanyakan sering
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan darat.
Referensi dan gambar:arifjayarana.blogspot.com
:http://marwanard.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar