Jumat, 31 Agustus 2012

Perilaku Bijak Di Hutan

hutan lembah harau

Perilaku yang bijak saat di dalam hutan itu yang bagaimana sebuah pertanyaan seorang peserta yang mengikuti pembekalan materi anggota Pecinta Alam di tempat saya.  Pecinta alam atau siapa saja yang menyukai kegiatan di alam bebas seharusnya mengetahui bagaimana musti bersikap dan berperilaku yang bijak saat berada di dalam hutan. Perilaku dan sikap bijak ini sangat penting ketika kita melakukan kegiatan di alam bebas semisal lintas alam dan mountenering, out bond atau sekedar berwisata di sekitar hutan.
Bahkan yang tidak pernah berfikir untuk mendekati hutan sekalipun tiada salah mengetahui cara bersikap dan berperilaku yang bijak di dalam hutan, siapa tahu suatu hari tersesat di dalam hutan (semoga tidak).
hutan lembah harau

Seperti kita maklumi, dari 180 juta ha (sebagian mengatakan ‘hanya’ 135 juta ha) hutan yang dipunyai Indonesia mengalami deforestasi (kerusakan hutan) yang sangat parah. Disinyalir hanya 23% saja yang masih dalam kondisi baik dan terbebas dari deforestasi hutan. Karenanya sikap dan perilaku yang bijak saat berada di dalam hutan sangat diperlukan sehingga aktifitas yang kita lakukan tidak membuat hutan dan alam semakin rusak.
Beberapa hal ini bisa dianggap sebagai sikap dan perilaku yang bijak saat berada di dalam hutan.
  • Tidak mencoret-coret batang pohon dan bebatuan yang ada di hutan. Perilaku mencoret-coret pohon dan bebatuan selain merusak keindahan keindahan hutan, juga dapat menyakiti pohon. Kenapa? karena tindakan ini dapat menutupi stomata (tempat keluar masuknya udara, yakni CO2 dan O2) yang secara tidak langsung akan mengganggu pertukaran udara dari sel tumbuhan ke lingkungan dan sebaliknya. Hutan mempunyai peran penting dalam mengurangi pencemaran udara.
  • Tidak menangkap, melukai, dan membunuh hewan penghuni hutan. Perilaku mengganggu hewan (satwa) yang hidup liar di hutan meskipun binatang tersebut bukan termasuk binatang langka dan dilindungi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
  • Saat berkemah di hutan, pergunakan tempat yang telah tersedia. Atau jika tidak tersedia tempat berkemah, pergunakanlah bagian hutan yang agak lapang dan datar tanpa perlu menebang pohon, sekalipun hanya semak, perdu ataupun pohon kecil.
  • Tidak meninggalkan puntung rokok yang belum benar-benar mati. Meskipun hanya bara kecil tetapi puntung rokok bisa menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan, terutama saat musim kemarau.
  • Tidak meninggalkan sampah, terutama sampah anorganik seperti plastik dan kaleng. Sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami. Dan selama belum terurai, sampah plastik akan mengotori hutan, merusak siklus pertukaran udara di dalam tanah, meracuni tanah dan membahayakan makluk hidup di dalam hutan.
  • Simpan sampah yang kita hasilkan dalam suatu wadah khusus kemudian buanglah di tempat sampah yang semestinya atau dimusnahkan di luar hutan atau dimusnahkan. Akan lebih baik lagi jika sampah-sampah yang terdapat di hutan ikut diambil.
  • pergunakan ranting atau daun yang telah patah atau jatuh saat membuat api unggun. Perilaku menebang pohon untuk membuat api unggun dapat merusak hutan.
  • Padamkan api unggun jika telah selesai hingga benar-benar padam termasuk bara api yang tersisa. Bersihkan tempat bekas api unggun tersebut.
  • Tidak membawa pulang tumbuhan atau binatang dari hutan. Simpanlah kenangan manis kamu selama berada di hutan di dalam kamera foto atau kamera video sebagai oleh-oleh.
hutan lembah harau
Sikap dan perilaku bijak di dalam hutan ini terlihat sederhana dan kecil namun memberikan manfaat yang besar bagi kelestarian alam dan hutan. Dengan perilaku bijak seperti ini berarti kita mampu menikmati tanpa menyakiti.

Referensi dan foto:alamendah's blog
          :koleksi foto penulis

Selasa, 14 Agustus 2012

Beruk Mentawai (Macaca pagensis) Monyet Endemik Mentawai


Beruk mentawai (Macaca pagensis) merupakan salah-satu monyet endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera. Hewan endemik ber-ordo primata yang oleh masyarakat setempat disebut bokoi ini populasinya semakin terancam sehingga oleh IUCN Redlist dikategorikan sebagai satwa berstatus Critically Endangered, tingkatan terakhir sebelum punah.
Beruk mentawai atau bokoi (Macaca pagensis) bersama beruk siberut (Macaca siberu), semula dianggap sebagai anak spesies dari Macaca nemestrina. Namun kemudian ketiganya dianggap sebagai spesies yang berbeda.
Beruk mentawai oleh masyarakat lokal disebut sebagai bokoi. Sedangkan dalam bahasa Inggris, binatang endemik Kepulauan Mentawai ini disebut sebagai Pagai Island Macaque, atau Pagai Macaque. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), monyet langka ini dinamakan Macaca pagensis yang bersinonim dengan Macaca mentaveensis (de Beaux, 1923).
Diskripsi Fisik dan Perilaku. Beruk mentawai (bokoi) mempunyai panjang tubuh antara 45-55 (jantan) dan 40-45 (betina) dengan panjang ekor mencapai antara 10-16 cm. Berat Macaca pagensis antara 6-9 kg untuk jantan dan hanya 4,5-6 kg untuk beruk betina.
beruk mentawai (Macaca pagensis) monyet endemik Mentawai, Indonesia (gambar: wikipedia)
Beruk mentawai mempunyai ciri menyerupai beruk-beruk lainnya. Perbedaannya pada rambut bagian pipi yang berwarna lebih gelap. Mahkota berwarna coklat dengan rambut pada dahi dan mantel lebih panjang.
Kulit wajah beruk mentawai berwarna hitam dengan mata coklat. Monyt ini memiliki kantong pipi yang berguna sebagai penyimpan makanan saat bokoi ini mencari makan.
Beruk mentawai merupakan binatang diurnal (aktif di siang hari) dengan memakan berbagai jenis daun, bunga, biji-bjian, dan buah-buahan. Monyet endemik mentawai ini hidup tinggal di atas pohon pada setinggi 24-36 meter secara berkelompok antara 5-25 individu. Monyet ini bersifat poligamus.
Habitat, Populasi dan Persebaran. Beruk mentawai dapat dijumpai diberbagai habitat hutan bakau, pesisir, hutan primer, hutan sekunder hingga hutan di dekat pemukiman. Persebarannya terbatas di pulau Pagai Selatan, pulau Pagai Utara, dan pulau Sipora di Kepulauan Mentawai, Sumatera.
Habitatnya yang hanya tersebar di 3 pulau di kepulauan Mentawai (Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan), perburuan, serta deforestasi hutan dan pertambahan penduduk di pulau-pulau tersebut membuat populasi monyet asli mentawai ini semakin terdesak dan terancam kepunahan. Populasinya hanya tersisa sekitar 2.100-3.700 ekor (Paciulli 2004). Padahal pada tahun 1980-an populasinya masih tercatat sebanyak 15.000 ekor (Whittaker 2006).
Lantaran itu, IUCN Redlist kemudian memasukkan beruk mentawai (Macaca pagensis) dalam status konservasi Critically Endangered (Kritis) sejak tahun 2000. Dengan status ini, beruk mentawai (bokoi) menjadi salah satu dari 11 mamalia Indonesia yang berstatus kritis selain harimau sumatera, macan tutul jawa, badak jawa, dan saudara beruk mentawai Kerahitam sulawesi (Macaca nigra).
Semoga sang monyet endemik mentawai ini tetap mampu bertahan di tengah desakan populasi manusia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primata; Famili: Cercopithecidae; Genus: Macaca; Species: Macaca pagensis (Miller, 1903).
Referensi:
  • www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/39794/0;
  • www.theprimata.com/macaca_pagensis.html
  • en.wikipedia.org/wiki/Pagai_Island_Macaque
  • Panduan Lapangan Primata Indonesia; Jatna Supriatna, Edy Hendras Wahyono
  •  ALAMENDAH'S BLOG

Senin, 13 Agustus 2012

Berkenalan dengan Terumbu Karang Indonesia



raja ampat


    Terumbu karang (coral reef) di Indonesia merupakan yang terkaya di dunia. Diperkirakan dari total luas terumbu karang di dunia yang mencapai 284.300 km2, 18 % (85.200 km2) diantaranya berada di wilayah Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan Indonesia yang sebagai negaravmaritim terbesar di indonesia yang memiliki perairan seluas 93 ribu km2. Terumbu karang Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Sejauh ini telah tercatat lebih dari 750 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga terdapat di Indonesia.
Terumbu karang Indonesia juga termasuk dalam wilayah segitiga karang dunia (coral triangel) yang merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia. Segitiga karang meliputi Indonesia, Philipina, Malaysia, Timor Leste, Papua New Guinea dan Kepulauan Salomon. Jika ditarik garis batas yang melingkupi wilayah terumbu karang di ke-6 negara tersebut maka akan menyerupai segitiga. Itu sebabnya wilayah tersebut disebut sebagai segitiga karang dunia (coral triangle). Total luas terumbu karang di coral triangle sekitar 75.000 Km2.

Kawasan di Indonesia yang memiliki terumbu karang yang cukup baik diantaranya adalah Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat. Berdasarkan sebuah kajian ekologi yang dipimpin oleh The Nature Conservancy (TNC) dengan melibatkan para ahli terumbu karang dan ikan dunia pada tahun 2002, ditemukan sekitar 537 jenis karang dan 1074 jenis ikan di kepulauan Raja Ampat. Ini berarti Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan dengan jumlah jenis terumbu karang tertinggi di dunia.

Jumlah jenis terumbu karang di Raja Ampat tersebut merupakan 75% dari seluruh jenis terumbu karang dunia yang pernah ditemukan. Walaupun kepulauan Carribean di Amerika tengah dan Great Barrier Reef Marine Park di Australia sangat terkenal, kedua kawasan tersebut hanya memiliki sekitar 400 jenis karang.

Beberapa kepulauan di Indonesia yang lain juga memiliki jenis karang cukup tinggi.  Seperti di Kepulauan Derawan, Kaltim (444 jenis karang), Pulau Banda (330 jenis). Juga di Nusa Penida (Bali) , Komodo (NTT), Bunaken (Sulut), Kepulauan Wakatobi (Sultra), dan Teluk Cendrawasih (Papua).

Terumbu karang sendiri mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata. Manfaat tersebut antara lain:

  • Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
  • Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
  • Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
  • Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.
  • Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu hijau
  • Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove.
  • Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
  • Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertambah.

Namun yang patut disayangkan, ternyata hanya sekitar 30% saja terumbu karang di Indonesia yang masih bagus kondisinya. Menurut studi yang dilakukan oleh COREMAP (2000), menyimpulkan bahwa kondisi terumbu karang Indonesia yang masih “sangat bagus” hanya 6,1% dan yang berstatus “bagus” hanya 22,68%. Selebihnya dalam kondisi Rusak (31,46%) dan rusak berat (39,76 %).

Senada, Wilkinson, ahli terumbu karang dunia, menyatakan bahwa sekitar 40 % terumbu karang Indonesia berstatus “rusak berat” dan hanya 29 % yang kondisinya “bagus” hingga “sangat bagus”. Pun demikian menurut Suharsono yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI dan mulai memantau kondisi terumbu karang di 73 daerah dengan 841 stasiun dari Sabang hingga Kepulauan Padaido, Irian Jaya Barat sejak 1993 sampai 2007. Hasilnya menunjukkan kondisi terumbu karang di Tanah Air pada akhir 2006, 5,2 persen dalam kondisi sangat baik, 24,2 persen dalam kondisi baik, 37,3 persen dalam kondisi sedang dan 33,1 persen dalam kondisi buruk.

Kerusakan terumbu karang ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia diantaranya adalah penangkapan ikan dengan racun dan bom, pengambilan karang, sendimentasi yang diakibatkan oleh penebangan hutan dan pembangunan kota serta over fishing.

Selain itu, kerusakan terumbu karang juga diakibatkan oleh pemanasan global yang berakibat pada peningkatan keasaman kondisi samudra dan pemanasan temperatur.

Melihat fungsi penting terumbu karang bagi kehidupan manusia, maka pada pertemuan APEC di Sydney tahun 2007, Presiden Republik Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan perlindungan terhadap terumbu karang di kawasan segitiga karang dunia bersama 6 negara coral triangle lainnya (CT6). Inisiatif CT6 untuk melindungi terumbu karang di coral triangle disebut Coral Triangle Initiative (CTI). Inisiatif ini mendapat banyak dukungan dari negara maju seperti Amerika dan Australia. Sekarang bagaimana dengan Anda?

Disarikan dari berbagai sumber


Sabtu, 11 Agustus 2012

7 Puncak Tertinggi di Indonesia (The Seven Summits of Indonesia)

7 puncak tertinggi di Indonesia atau The Seven Summits of Indonesia adalah tujuh puncak gunung paling tinggi di Indonesia. Konsepnya mirip dengan Seven Summits yang merupakan tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua di dunia.
Bedanya, ke-7 gunung ini ada di Indonesia dan merupakan puncak-puncak paling tinggi di 7 pulau dan kepulauan utama Indonesia. Tujuh pulau atau kepulauan utama tersebut adalah Papua, Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, kepulauan Maluku, dan kepulauan Nusa Tenggara (Bali dan Nusa Tenggara).

   Artikel tentang 7 Puncak Tertinggi di Indonesia ini saya copy dari situs highcamp.info dengan beberapa penyesuaian. Langsung saja inilah The Seven Summits of Indonesia atau Tujuh Puncak Tertinggi di Indonesia.
  • Cartenzs Pyramid Pegunungan Sudirman; Puncak tertinggi di Pulau Papua
Puncak gunung tertinggi di pulau Papua adalah Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dpl. Puncak Carstenzs yang biasa disebut juga Puncak Jaya merupakan bagian dari Pegunungan Maoke (Barisan Sudirman) yang terdapat di provinsi Papua. Letaknya berada di kordinat 04º 03′ 48″ LS 137º 11′ 09″ BT, Puncak Jaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia versi Reinhold Messne. Rute pendakian termudah bisa melalui Ilaga (jalur utara) atau Singa dan Tembagapura (jalur selatan). 
  • Gunung Binaiya; Puncak tertinggi di Kepulauan Maluku
     
Puncak gunung tertinggi di kepulauan maluku adalah puncak Gunung Binaiya (Binaia) dengan ketinggian 3.027 m dpl. Dan. Gunung tidak berapi ini terletak di pulau Seram dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tepatnya pada koordinat 3° 10′ LS dan 129° 28′ BT. Rute pendakian kepuncaknya bisa dimulai dari desa Kanike. 

  • Puncak Rantemario Gunung Latimojong; Puncak tertinggi di Pulau Sulawesi
Puncak gunung tertinggi di pulau sulawesi dipegang oleh gunung Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.478 m dpl. Pegunungan Latimojong yang merupakan gunung tidak berapi ini berada di kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, pada koordinat 3° 22′ 54″ LS 120° 1′ 43″ BT. Rute pendakiannya bisa dimulai dari desa Karangan. Sumber lain menyatakan puncak tertinggi adalah Rantekombola yang berada berdekatan dengan Rantemario. 



  •  Gunung Bukit Raya; Puncak tertinggi di Pulau Kalimantan
     
Puncak gunung tertinggi di kalimantan sebenarnya adalah gunung Kinabalu namun gunung tersebut berada di wilayah Malaysia. Sedang puncak tertinggi dalam “The Seven Summits of Indonesia” dari kalimantan adalah Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 m dpl. Gunung tidak berapi yang merupakan bagian dari Muller Schwaner ini terletak di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada koordinat 112º 07′ BT dan 00º 24′ LS. Rute pendakian bisa dimulai dari Nanga Popai, Kalimantan Barat.
  • Gunung Rinjani; 
    Puncak tertinggi di Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali Puncak tertinggi di Bali dan Nusa Tenggara adalah Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 m dari permukaan laut. Gunung berapi ini berada di pulau Lombok propinsi Nusa Tenggara Barat pada koordinat 8° 25′ LS 116° 28′ BT. Rute pendakian bisa dimulai dari desa Sembalunlawang.
  • Puncak Mahameru Gunung Semeru; Puncak tertinggi di Pulau Jawa
     
Puncak tertinggi di pulau Jawa adalah Puncak Mahameru yang merupakan puncak dari Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 m dpl. Gunung ini berada di propinsi Jawa Timur di antara wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8° 6′ 28″ LS, 112° 55′ 12″ BT. Rute pendakian gunung dapat dimulai dari Desa Ranupane.
  • Puncak Indrapura Gunung Kerinci; Puncak tertinggi di PulauSumatera










Puncak Gunung tertinggi di pulau Sumatera adalah Puncak Indrapura di Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.800 m dpl. Gunung berapi ini Berada di perbatasan propinsi Sumatera Barat dan Jambi pada lintang 10°45,50′ LS dan 1010°160′ BT. Gunung ini bisa didaki dari rute di desa Kersik Tuo.

Nah, siapa kira-kira di antara sobat yang sudah atau sedang berencana menaklukan tujuh puncak tertinggi di Indonesia tersebut?.


Referensi dan gambar:
  • contents.highcamp.info/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=5&id=82&Itemid=162
  • commons.wikimedia.org (gambar) & koleksi pribadi

Perilaku Bijak Di Pantai




pantai jerong di kabupaten pesisir selatan,kec IV jurai yang masih alami


  Perilaku bijak saat di pantai itu perlu. Pantai-pantai Indonesia yang indah dan menawan dengan berbagai kekayaan yang terkandung di dalamnya memerlukan sikap dan perilaku yang bijak dari kita agar terhindar dari kerusakan dan tetap indah.
Perilaku bijak saat rekreasi maupun melakukan olahraga di pantai ini, meski kecil, namun sangat penting kita lakukan untuk tetap mempertahankan keindahan pantai dan kelestarian biota yang terdapatnya. Tingkat abrasi pantai yang sangat tinggi, seyogyanya tidak kita perparah lagi dengan sikap dan perilaku kita yang kurang bijak dan bersahabat di pantai.
pantai jerong di kabupaten pesisir selatan,kec IV jurai
Perilaku dan sikap bijak saat berada di pantai itu antara lain:
  • Tidak membuang sampah di pantai atau di laut.
Perilaku membuang sampah di pantai atau laut selain mengotori pantai dan laut juga dapat menyebabkan kematian biota laut. Sebagai contoh, penyu, anjing laut, dan satwa lain sering kali memakan sampah-sampah plastik yang mengambang di laut karena menyangka ubur-ubur. Sampah plastik ini tidak dapat dicerna oleh penyu, sehingga banyak menyebabkan kematian.
Sampah, terutama plastik, tidak dapat terurai di dalam laut dan akan terhanyut hingga ke lepas samudera. Dalam tahun 2006 PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat  46.000 sampah plastik mengambang di lautan. Akibat sampah ini banyak binatang laut yang terperangkap dan mati. Diperkirakan, sampah plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
  • Tidak membeli awetan satwa laut.
Sering kali kita menjumpai para penjual awetan binatang-binatang laut seperti penyu dan taring ikan duyung. Sikap tidak membeli awetan satwa-satwa laut tersebut secara tidak langsung kita telah mengurangi perburuan dan eksploitasi biota laut secara berlebihan.
  • Tidak membeli cindera mata terbuat dari terumbu karang.
Terumbu karang banyak diperjualbelikan sebagai cindera mata. Padahal menurut studi yang dilakukan oleh COREMAP (2000), menyimpulkan bahwa kondisi terumbu karang Indonesia yang masih “sangat bagus” hanya 6,1% dan hanya 22,68% yang berstatus “bagus”. Selebihnya dalam kondisi rusak (31,46%) dan rusak berat (39,76 %).
Sikap tidak membeli cindera mata yang terbuat dari terumbu karang secara tidak langsung memberikan kontribusi pada usaha pelestarian terumbu karang di Indonesia.
  • Tidak menginjak atau memegang terumbu karang saat menyelam.
Selain menghindari perilaku membeli cindera mata dari terumbu karang, perlu diperhatikan juga sikap untuk tidak menginjak atau memegang terumbu karang saat melakukan penyelaman.
Perlu diketahui, Indonesia Terumbu karang Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dengan lebih dari 18% dari total terumbu karang di dunia. Sejauh ini telah tercatat lebih dari 750 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga terdapat di Indonesia. Kekayaan alam ini jangan sampai rusak hanya gara-gara sikap kita yang kurang bijak saat menikmati keindahannya.
  • Tidak menangkap ikan menggunakan bahan peledak atau zat kimia.
Menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak dan zat kimia selain merusak terumbu karang, perilaku ini juga berakibat mematikan biota laut lainnya yang bukan target.
Dengan sedikit perilaku dan sikap bijak kita di pantai semoga mampu mempertahankan dan menjaga keindakan pantai-pantai Indonesia sehingga kelak pantai-pantai itu masih tetap mampu mempesona anak cucu kita kelak.


referensi:
             :foto-foto penulis
             :alamendah's blog

Senin, 06 Agustus 2012

pemanfaatan mangrove

A.PEMANFAATAN  HUTAN MANGROVE MENJADI TAMBAK ALAMI

  Dengan cara pembuatan tanggul pada daerah hutan mangrove yang terlebih dahulu telah di kelompok2kan atau di buat menyerupai petak2an(contoh lihat gambar).usahakan memilih mangrove yang tumbuh agak menjorok ke laut.karna apabila kita memilih mangrove yg tumbuh di daerah yg menyatu dgn bibir pantai berarti akan menggangu daerah garis pantai juga dan sedapat mungkin itu jgn terjadi.
  Bahan yg digunakn untuk dinding tanggul bisa di buat dengan mengunakan bambu,terpal atau  lembaran plastik tebal dan jga bisa di buat mengunakan semen seperti DAM atau parit miring.tapi sebisa mungkin mengunakan bahan yang kuat dan tahan lama karna tanggul akan di pakai untuk jangka waktu yg lama.

coba lihat dan perhatikan gambar di bawah.