Selasa, 31 Juli 2012

PERANAN, MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN MANGROVE



  Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Magrove dalam kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir sangat banyak sekali. Baik itu langsung dirasakan oleh penduduk sekitar maupun peranan, manfaat dan fungsi yang tidak langsung dari hutan mangrove itu sendiri.

 Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Mangrove tersebar di seluruh lautan tropik dan subtropik, tumbuh hanya pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang; bila keadaan pantai sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh dengan sempurna dan menancapkan akarnya.

 Menurut kamus Webster, habitat didefinisikan sebagai "the natural abode of a plant or animal, esp. the particular location where it normally grows or lives, as the seacoast, desert, etc". terjemahan bebasnya kira-kira adalah, tempat bermukim di alam bagi tumbuhan dan hewan terutama untuk bisa hidup dan tumbuh secara biasa dan normal, seperti pantai laut, padang pasir dan sebagainya. Salah satu tempat tinggal komunitas hewan dan tanaman adalah daerah pantai sebagai habitat mangrove. Di habitat ini bermukim pula hewan dan tanaman lain. Tidak semua habitat sama kondisinya, tergantung pada keaneka ragaman species dan daya dukung lingkungan hidupnya.

  Telah banyak diketahui bahwa pulau, sebagai salah satu habitat komunitas mangrove, bersifat dinamis, artinya dapat berkembang meluas ataupun berubah mengecil bersamaan dengan berjalannya waktu. Bentuk dan luas pulau dapat berubah karena aktivitas proses vulkanik atau karena pergeseran lapisan dasar laut. Tetapi sedikit orang yang mengetahui bahwa mangrove berperan besar dalam dinamika perubahan pulau, bahkan cukup mengagetkan bila ada yang menyatakan bahwa mangrove itu dapat membentuk suatu pulau. Dikatakan bahwa mangrove berperan penting dalam ‘membentuk pulau’.

  Beberapa berpendapat bahwa sebenarnya mangrove hanya berperan dalam menangkap, menyimpan, mempertahankan dan mengumpulkan benda dan partikel endapan dengan struktur akarnya yang lebat, sehingga lebih suka menyebutkan peran mangrove sebagai “shoreline stabilizer” daripada sebagai “island initiator” atau sebagai pembentuk pulau. Dalam proses ini yang terjadi adalah tanah di sekitar pohon mangrove tersebut menjadi lebih stabil dengan adanya mangrove tersebut. Peran mangrove sebagai barisan penjaga adalah melindungi zona perbatasan darat laut di sepanjang garis pantai dan menunjang kehidupan organisme lainnya di daerah yang dilindunginya tersebut. Hampir semua pulau di daerah tropis memiliki pohon mangrove.

  Bila buah mangrove jatuh dari pohonnya kemudian terbawa air sampai menemukan tanah di lokasi lain tempat menetap buah tersebut akan tumbuh menjadi pohon baru. Di tempat ini, pohon mangrove akan tumbuh dan mengembangkan sistem perakarannya yang rapat dan kompleks. Di tempat tersebut bahan organik dan partikel endapan yang terbawa air akan terperangkap menyangkut pada akar mangrove. Proses ini akan berlangsung dari waktu ke waktu dan terjadi proses penstabilan tanah dan lumpur atau barisan pasir (sand bar). Melalui perjalanan waktu, semakin lama akan semakin bertambah jumlah pohon mangrove yang datang dan tumbuh di lokasi tanah ini, menguasai dan mempertahankan daerah habitat baru ini dari hempasan ombak laut yang akan meyapu lumpur dan pasir. Bila proses ini berjalan terus, hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu pulau kecil yang mungkin akan terus berkembang dengan pertumbuhan berbagai jenis mangrove serta organisme lain dalam suatu ekosistem mangrove.

  Dalam proses demikian inilah mangrove dikatakan sebagai bisa membentuk pulau. Sebagai barisan pertahanan pantai, mangrove menjadi bagian terbesar perisai terhadap hantaman gelombang laut di zona terluar daratan pulau. Hutan mangrove juga melindungi bagian dalam pulau secara efektif dari pengaruh gelombang dan badai yang terjadi. Mangrove merupakan pelindung dan sekaligus sumber nutrien bagi organisme yang hidup di tengahnya.

    Daun mangrove yang jatuh akan terurai oleh bakteri tanah menghasilkan makanan bagi plankton dan merupakan nutrien bagi pertumbuhan algae laut. Plankton dan algae yang berkembang akan menjadi makanan bagi berbagai jenis organisme darat dan air di habitat yang bersangkutan. Demikianlah suatu ekosistem mangrove dapat terbentuk dan berkembang dari pertumbuhan biji mangrove.

  Pada saat terjadi badai, mangrove memberikan perlindungan bagi pantai dan perahu yang bertambat. Sistem perakarannya yang kompleks, tangguh terhadap gelombang dan angin serta mencegah erosi pantai. Pada saat cuaca tenang akar mangrove mengumpulkan bahan yang terbawa air dan partikel endapan, memperlambat aliran arus air. Apabila mangrove ditebang atau diambil dari habitatnya di pantai maka akan dapat mengakibatkan hilangnya perlindungan terhadap erosi pantai oleh gelombang laut, dan menebarkan partikel endapan sehingga air laut menjadi keruh yang kemudian menyebabkan kematian pada ikan dan hewan sekitarnya karena kekurangan oksigen. Proses ini menyebabkan pula melambatnya pertumbuhan padang lamun (seagrass).

  Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat baik secara tidak langsung (non economic value) maupun secara langsung kepada kehidupan manusia (economic vallues). Beberapa manfaat mangrove antara lain adalah:

o> Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai.

  Salah satu peran dan sekaligus manfaat ekosistem mangrove, adalah adanya sistem perakaran mangrove yang kompleks dan rapat, lebat dapat memerangkap sisa-sia bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari bagian daratan. Proses ini menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu karang. Karena proses ini maka mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Akar pohon mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi. Buah vivipar yang dapat berkelana terbawa air hingga menetap di dasar yang dangkal dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.

o>Menjernihkan air.

   Akar pernafasan (akar pasak) dari api-api dan tancang bukan hanya berfungsi untuk pernafasan tanaman saja, tetapi berperan juga dalam menangkap endapan dan bisa membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang datang dari daratan dan mengalir ke laut. Air sungai yang mengalir dari daratan seringkali membawa zat-zat kimia atau polutan. Bila air sungai melewati akar-akar pasak pohon api-api, zat-zat kimia tersebut dapat dilepaskan dan air yang terus mengalir ke laut menjadi bersih. Banyak penduduk melihat daerah ini sebagai lahan marginal yang tidak berguna sehingga menimbunnya dengan tanah agar lebih produktif. Hal ini sangat merugikan karena dapat menutup akar pernafasan dan menyebabkan pohon mati.

o>Mengawali rantai makanan.
  Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air. Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikro organisme (bakteri dan jamur). Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil air yang pada gilirannya menjadi mangsa hewan yang lebih besar serta hewan darat yang bermukim atau berkunjung di habitat mangrove.

o>Melindungi dan memberi nutrisi.
  Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.

o>Manfaat bagi manusia.
  Masyarakat daerah pantai umumnya mengetahui bahwa hutan mangrove sangat berguna dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pohon mangrove adalah pohon berkayu yang kuat dan berdaun lebat. Mulai dari bagian akar, kulit kayu, batang pohon, daun dan bunganya semua dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa kegunaan pohon mangrove yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:

o>Tempat tambat kapal.
  Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam keadaan cuaca buruk pohon mangrove dapat dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal dengan mengikatkannya pada batang pohon mangrove. Perlu diperhatikan agar cara tambat semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena dapat merusak batang pohon mangrove yang bersangkutan.

o>Obat-obatan.
   Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet dan obat-obatan. Macam-macam obat dapat dihasilkan dari tanaman mangrove. Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit. Secara tradisional tanaman mangrove dipakai sebagai obat penawar gigitan ular, rematik, gangguan alat pencernaan dan lain-lain. Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan mangrove (blind-your-eye mangrove) atau Excoecaria agallocha dapat menyebabkan kebutaan sementara bila kena mata, akan tetapi cairan getah ini mengandung cairan kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat sengatan hewan laut. Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk. Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Kulit pohon tancang digunakan secara tradisional sebagai obat sakit perut dan menurunkan panas. Di Kambodia bahan ini dipakai sebagai penawar racun ikan, buah tancang dapat membersihkan mata, obat sakit kulit dan di India dipakai menghentikan pendarahan. Daun mangrove bila di masukkan dalam air bisa dipakai dalam penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan (stupefied).

o>Pengawet.

   Buah pohon tancang dapat dijadikan bahan pewarna dan pengawet kain dan jaring dengan merendam dalam air rebusan buah tancang tersebut. Selain mengawetkan hasilnya juga pewarnaan menjadi coklat-merah sampai coklat tua, tergantung pekat dan lamanya merendam bahan. Pewarnaan ini banyak dipakai untuk produksi batik, untuk memperoleh pewarnaan jingga-coklat. Air rebusan kulit pohon tingi dipakai untuk mengawetkan bahan jaring payang oleh nelayan di daerah Labuhan, Banten.

o>Pakan dan makanan.

  Daunnya banyak mengandung protein. Daun muda pohon api-api dapat dimakan sebagai sayur atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis api-api mengandung banyak nectar atau cairan yang oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila memasaknya hatihati dapat pula dimakan. .

o>Bahan bakar dan bangunan.
  Batang pohon mangrove banyak dijadikan bahan bakar baik sebagai kayu bakar atau dibuat dalam bentuk arang untuk kebutuhan rumah tangga dan industri kecil. Batang pohonnya berguna sebagai bahan bangunan. Bila pohon mangrove mencapai umur dan ukuran batang yang cukup tinggi, dapat dijadikan tiang utama atau lunas kapal layar dan dapat digunakan untuk balok konstruksi rumah tinggal. Batang kayunya yang kuat dan tahan air dipakai untuk bahan bangunan dan cerocok penguat tanah. Batang jenis tancang yang besar dan keras dapat dijadikan pilar, pile, tiang telepon atau bantalan jalan kereta api. Bagi nelayan kayu mangrove bisa juga untuk joran pancing. Kulit pohonnya dapat dibuat tali atau bahan jaring.

Beberapa manfaat dan fungsi hutan mangrove dapat dikelompokan sebagai berikut:

A. Manfaat / Fungsi Fisik : 
  1. Menjaga agar garis pantai tetap stabil
  2. Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi.
  3. Menahan badai/angin kencang dari laut
  4. Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru.
  5. Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.

B. Manfaat / Fungsi Biologis :

  1.  Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.
  2.  Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang.
  3.  Tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak dari burung dan satwa lain.
  4.  Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
  5.  Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.





C. Manfaat / Fungsi Ekonomis :
  1.  Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, kosmetik, dll
  2.  Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak silvofishery
  3.  Tempat wisata, penelitian & pendidikan.

CARA PEMBIBITAN MANGROVE

  Dalam penanaman mangrove, kegiatan pembibitan dapat dilakukan dan dapat tidak dilakukan. Apabila keberadaan pohon/buah mangrove disekitar lokasi penanaman banyak, kegiatan pembibitan dapat tidak dilakukan. Apabila keberadaan pohon/buah disekitar lokasi penanaman sedikit atau tidak ada, kegiatan pembibitan sebaiknya dilaksanakan. Adanya kebun pembibitan akan menguntungkan terutama bila penanaman dilaksanakan pada saat tidak musim puncak berbuah atau pada saat dilakukan penyulaman tanaman. Selain itu, penanaman melalui buah yang dibibitkan akan menghasilkan persentase tumbuh yang tinggi. Bibit/benih yang akan ditanam harus sudah tersedia satu hari sebelum diadakan penanaman. Buah bakau dan tumu bisa disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam dan bisa ditanam tanpa persemaian. Buah api-api dan prepat sebelum ditanam sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Penanaman secara langsung, terutama di pinggir laut, sulit dilaksanakan karena buah/bijinya terlalu kecil sehingga mudah dibawa arus. Penanaman dengan sistem puteran dari permudaan alam, untuk kedua jenis ini dapat dilakukan dan berhasil dengan baik.

>>Pemilihan lokasi persemaian

 Lokasi persemaian diusahakan pada tanah lapang dan datar. Selain itu, hindari lokasi persemaian di daerah ketam/kepiting atau mudah dijangkau kambing. Lokasi persemaian diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi penanaman dan sebaiknya terendam air pasang lebih kurang 20 kali/bulan agar tidak dilakukan kegiatan penyiraman bibit.

>>Pembangunan tempat dan bedeng persemaian

 Dari luas areal yang ditentukan untuk tempat persemaian, sekitar 70 % dipergunakan untuk keperluan bedeng pembibitan, sisanya 30 % digunakan untuk jalan inspeksi, saluran air, gubuk kerja dan bangunan ringan lainnya. Ukuran tempat persemaian tergantung kepada kebutuhan jumlah buah yang akan dibibitkan. Bahan tempat persemaian dapat menggunakan bambu. Atap/naungan dapat menggunakan daun nipah atau alang-alang dengan ketinggian antara 1-2 meter. Apabila disekitar lokasi persemaian terdapat banyak kambing, maka bangunan persemaian harus dirancang agar kambing tidak dapat masuk.






Bedeng persemaian dibuat dengan ukuran bervariasi sesuai kebutuhan, tetapi umumnya berukuran 5 x 1 m. Dengan bedeng berukuran 5 x 1 meter dapat memuat kurang lebih 1200 kantong plastik (polybag) ukuran 15 x 20 cm, dimana masing-masing kantong memuat satu benih. Selain kantong plastik (polybag), untuk penghe-matan dapat digunakan botol air mineral bekas. Dalam ukuran bedeng yang sama dapat memuat 1280 botol air mineral bekas ukuran 500 ml, dimana masing-masing botol memuat satu benih.

Bedeng persemaian dapat dibuat dengan mencangkul tanah dengan kedalaman 5 – 10 cm atau tanah yang datar diberi batas berupa bambu agar kantong plastik atau botol air mineral bekas tidak jatuh. Antar bedeng sebaiknya ada jalan inspeksi untuk memudahkan peme-riksaan tanaman.


>>Pembuatan bibit




Dalam pembibitan, terlebih dahulu harus dipersiapkan media tanam yaitu tanah lumpur dari sekitar persemaian. Untuk buah jenis bakau dan tengar, benih dapat langsung di semaikan dan sekaligus disapih pada kantong plastik atau botol air mineral bekas yang telah dilubangi bawah-nya dan diisi media tanam.

Jenis api-api dan prepat benih harus disemaikan terlebih dahulu. Buah api-api, benih dapat ditebarkan langsung di bak persemaian atau kulit buah dibelah dua terlebih dahulu sebelum disemaikan di bak persemaian. Untuk buah prepat, dari satu buah dapat berisi lebih dari 150 benih. Namun seringkali ditemukan sebagian benih benih ini telah diserang hama.

Untuk mendapatkan benih prepat, buah yang sudah tua direndam di dalam air selama 1 – 2 hari hingga benihnya benar-benar terpisah. Benih-benih ini kemudian disemaikan di bak semai yang berisi tanah lumpur. Apabila semai kedua jenis ini telah berumur kurang lebih 1 bulan atau ditandai dengan keluarnya daun 5 – 6 helai, semai dipindahkan ke kantong plastik atau botol air mineral bekas untuk disapih di bedeng persemaian. Penyiraman bibit hanya dilakukan apabila air pasang tidak sampai membasahi bibit.

Setelah bibit bakau atau tumu berumur sekitar 3 – 4 bulan, bibit siap untuk ditanam di lapangan. Sedangkan bibit api-api atau prepat siap ditanam setelah berumur sekitar 5 – 6 bulan. 
                bibit bakau yang siap tanam

 

Apabila kelompok masyarakat sudah terbentuk, kegiatan pembibitan dapat dilakukan dan dilanjutkan seterusnya oleh kelompok. Selain bermanfaat untuk kegiatan penyu-laman atau penanaman baru, juga dapat menjadi alternative penghasilan bagi kelompok. Saat ini permintaan terhadap bibit mangrove cukup banyak karena sudah berjalannya beberapa program penanaman mangrove diberbagai tempat.

Senin, 30 Juli 2012

Rintihan sesal penantang ombak

kala jemari sang nelayan sudah goyah untuk melempar jala...
kala teriakan camar tak seindah siulanya lagi...
kala lambaian daun kelapa tak seelok yg semestinya...
kala debur ombak tak se gagah hempasannya...
kala sang karang tak sekokoh keberadaanya....
... kala hutan-hutan bakau kita habis di rusak dan di jarah anjing2 pencari harta....

apakah kita hanya bisa diam...?
apa kah kita hanya bisa melongo...?
apakah demikian....?
apakah...
apa...
ahhhhhh...
mampuss
bangsat...

bakar saja..
ataw hanya diam....diam...dan selamanya diam....

berkobarlah....

Bakau nasib mu kini

"bakau ku cinta bakau ku sengsara"

di sudut pantai sana terlihat serumpun bakau tumbuh merana..
di ujung pelabuhan itu lebih malang lg hanya ada beberapa rumpun dan itu pun tumbuh di sela bangkai-bangkai kapal yang hancur dan terbengkalai,penuh dgn derita merana dan sepi,,,

... namun berbeda di ujung lain di dalam sebuah teluk yg tenang,,mereka tumbuh begitu subur penuh damai dan penjagaan dari mereka orang2 yg peduli akan kelestarian nya,dan keberadaanya,,,,

begitu jelas perbedaan nya,,,bakau ku cinta bakau ku sengsara
 
cerminan di TIGA tempat berbeda di daerah kabupaten pesisir selatan,kecamatan IV jurai
  • 1.daerah pantai carocok painan yg kata nya kawasan wisata pantai.tp penuh sampah dan kurang nya ekosistem mangrove dan sangat kurang nya kesadaran akan pelestarian kawasan pantai.
  • 2.daerah di pelabuhan panasahan daerah selatan kota painan,mangrove yang tumbuh disana hidup sejajar dgn bangkai-bangkai kapal yg terbengkalai,tanpa ada yg memperhatikan dan penuh dengan sampah,dan pelabuhan yg tak terawat.
  • 3.daerah di dalam teluk di kawasan teluk betung di dini terdapat ekosistem kawasan hutan mangrove yg lebat dan rapat,yg di gunakan sebagai daerah peternakan keramba dan budi daya rumput laut.memang tak begitu mendapat perhatian tapi lebih baik lah dibanding dua tempat sebelumnya...

yg mana yang akan kita pilih...
yg rusak dan hancur,,?
yg menuju ke rusakan dan kehancuran,,,?
yg masih bagus dan menunggu tangan2 penyelamat...?

semua tergantung kita,,tergantung kesadaran kita,akan arti pentingnya keberadaan hutan mangrove dalam kehidupan..

padang,23 juli 2012
robby sanggra.

Umbuak-umbuak hewan aneh yg jadi makanan khas

"Makauhe atau Udang Bakau"
umbuak-unbuak(painan).

Makauhe (dalam bahasa mandarin), atau rama-rama (dalam bahasa lokal melayu-pulau selat panjang kepulauan meranti, Riau.) atau Udang Bakau, hewan yang tinggal dipesisir pantai,dan rawa-rawa hutan nipah.hewan ini membuat rumahnya didalam lubang,.dengan ada gundukan tanah diatasnya menyerupai gunung untuk menutup rumahnya tersebut,gundukan tanah di atas lubang tersebut merupakan tanah hasil galian lubang utama yang terus di tumbuk hingga tinggi,bahkan tinnggi tumpukan itu bisa mencapai 1 meteran lebih,.mantap kan,,,arsitek juga hewan ini,,,:)
Dan yang baru saya tau juga ternyata Makauhe alias UMBUAK-UMBUAK ini merupakan salah satu kuliner khas dari pulau selat panjang kepulauan meranti, Riau.Yang Biasanya (makauhe) dimasak dengan saus,saus pedas,saus cabe dan saus kacang.

mantapkan,,perlu d coba juga ni,,,^_^

jangan abaikan mangrove


Robby sanggra putra rang jambak


assalamualikum,wr,wb.
Saya robby sanggra,putra asli pesisir selatan,yang saat ini masih duduk di bangku perkuliahan di universitas negeri padang,saya mengambil program studi s1 pendidikan geografi angkatan 2009.


saya hadir,untuk belajar,.